Sampling

Berikut adalah berbagai pertanyaan dan jawaban yang berkaitan dengan metode sampling:

  1. Siapa yang mengkaji tentang metode sampling?

Metode sampling dikaji bagi peneliti untuk memudahkan dalam langkah menentukan subjek atau objek penelitian, darimana data akan dikumpulkan dan berapa jumlahnya (Zainuddin, 2011).

  1. Apa definisi metode sampling?

Metode sampling adalah proses seleksi atau pengambilan sebagian elemen dari kelompok elemen yang lebih besar

  1. Kemana arah metode sampling?

Arah selanjutnya dari metode sampling adalah generalisasi, yakni penyimpulan terhadap sebuah populasi berdasarkan sampel dari populasi tersebut

  1. Mengapa metode sampling berperan penting dalam sebuah penelitian ?

Karena metode sampling akan menentukan validitas eksternal dari hasil penelitian, dalam arti menentukan seberapa luas atau sejauh mana generalisasi dari kesimpulan penelitian. dapat disimpulkan bahwa kualitas sampling akan menentukan kualitas kesimpulan dari penelitian tersebut.

  1. Apa manfaat dari menggunakan metode sampling dalam penelitian ?
  2. Metode sampling dapat memudahkan jalannya proses suatu penelitian
  3. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode sampling akan lebih efisien sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.
  4. Mendapatkan informasi pendukung penelitian akan lebih cepat walaupun dalam jumlah yang banyak.
  5. lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data dan lebih efektif karena dalam menentukan sampel mana yang akan dijadikan sebagai objek penelitian tidak mudah, sampel yang kita ambil harus dapat mewakili semua karakteristik dari populasinya.
  1. Apa tujuan dibuatnya metode sampling?

Tujuan dari metode sampling adalah menentukan populasi dan ukuran sampel yang representative. Populasi ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sedangkan sampel adalah sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.

  1. Mengapa metode sampling itu perlu ?

Sample dalam Bahasa Inggris adalah contoh yang merupakanakan sebagian dari yang banyak. Begitupula dalam sebuah penelitian, tidak memungkingkan untuk menggunakan semua jumlah populasi. Hal tersebut akan memakan banyak waktu dan biaya, oleh karena itu dilakukan pengambilan sample yang mewakili seluruh populasi. Pertimbangan penggunaan sample adalah untuk memperhitungkan masalah waktu dan biaya.

  1. Kapan metode sampling dibutuhkan?

Metode sampling dibutuhkan ketika seorang peneliti ingin mencari keakuratan data. Hasil yang diperoleh dengan desain sampling yang tepat akan menghasilkan sebuah data yang akurat. Hal ini tentunya lebih efektif dibandingkan dengan harus mengambil data dari seluruh populasi.

  1. Kapan metode sampling tidak dibutuhkan?

Metode sampling tidak dibutuhkan pada saat seorang peneliti melakukan penelitian meta analisis. Hal ini dikarenakan sebuah penelitian meta analisis hanya menganalisa sejumlah penelitian yang memiliki tema yang sama. Dengan demikian, metodesampling tidak dibutuhkan pada penelitian ini.

  1. Apa yang menjadi acuan dasar dalam menetapkan metode sampling ?

Akurat (Accuraty) dan ketepatan ( Precision ). Kedua criteria ini sangatlah penting sebagai pertimbangan pengambilan sampel agar dapat mewakili keseluruhan populasi yang ada. Alasan kita mengambil metode sampling (pengambilan sampel dalam statistik):

  1. Ukuran populasi

Populasi ada yang terhinggan dan tak terhingga. Ukuran populasi akan mempengaruhi jumlah sample yang diperlukan.

  1. Masalah Biaya

Semakin banyak objek yang diteliti makan semakin banyak biaya yang diperlukan. Biaya digunakan tidak hanya untuk pengambilan data,tetapi juga untuk analisis,disksui, dan sebagainya.

  1. Masalah Waktu

Sensus memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan sampling. Sampling dapat memberikan data yang lebih cepat.

  1. Bagaimana metode sampling ditentukan

Sebelum menentukan sampel penelitian, terlebih dahulu harus diketahui ciri-ciri atau karakterstik penelitian itu sendiri. Semakin banyak karakteristik yang ada pada populasi penelitian, maka semakin terfokus subjeknya dan sampel yang akan diambil akan semakin banyak untuk mewakili karakteristik yang banyak tersebut. Sebaliknya, semakin sedikit karakteristik yang ditetapkan peneliti, maka akan semakin homogeny sampel dan semakin kecil ukuran sampel yang akan diteliti. (Idrus, 2009)

  1. Apa saja kesalahan yang mungkin timbul dalam menentukan metode sampling?

Peneliti dapat melakukan kesalahan dalam menentukan metode sampling jika ia tidak mampu merinci kekhususan yang ada dalam penyusunan subyek penelitian.

  1. Ada berapa macam metode sampling?

Secara garis besar teknik pengambilan sampel dari populasi ada 2 yaitu :

  1. Random sampling/ probabilitas sampling
  2. Non random sampling/non probabilitas sampling

Random sampling terdiri dari :

  1. Simple random sampling (acak sederhana)
  2. Systematic random sampling (acak sistematis)
  3. Stratified random sampling (acak berlapis)
  4. Cluster sampling (acak kelompok atau acak area)
  5. Multistage atau double randon sampling (acak bertahap atau acak ganda)

Non random sampling terdiri dari :

  1. Accidental sampling
  2. Quota sampling
  3. Purposive sampling
  4. Snowball sampling

 

  1. Jelaskan karakteristik dari tiap –tiap metode sampling !

Karakteristik dari Random sampling/ probabilitas sampling adalah

  • Tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan atau probabilitas yang sama untuk menjadi sampel.
  • Salah satu asumsi pemakaian statistik inferensial
  • Dapat dilakukan generalisasi dengan tingkat generalisasi yang sangat baik.
  1. Simple random sampling (acak sederhana)
  • Sampel diambil secara acak tanpa memperhatikan jenjang (strata)
  • Elemen populasi berpeluang sama untuk menjadi elemen sampel
  • Cocok untuk populasi homogen
  1. Systematic random sampling (acak sistematis)
  • Pengambilan sampel didasarkan pada urutan populasi yang telah diberi no urut.
  1. Stratified random sampling (acak berlapis)
  • Populasi dibagi dalam strata atau jenjang
  • Untuk setiap strata, dilakukan pemilihan sampel dengan simple random sampling
  • Cocok untuk populasi yang berjenjang
  1. Cluster sampling (acak kelompok atau acak area)
  • Populasi dibagi dalam kelompok, area atau cluster
  • Untuk tiap cluster, dilakukan pemilihan sampel dengan simple random sampling
  • Cocok untuk populasi yang memiliki cluster/kelompok/area
  1. Multistage atau double random sampling (acak bertahap atau acak ganda)
    • Populasi sangat kompleks, terdiri atas beberapa strata dan berada dalam clusters   atau areas yang heterogen.
    • Merupakan kombinasi dari simple, stratified, cluster sampling dengan urutan yang bervariasi, tergantung pada keadaan populasi dan tujuan penelitian.

Karakteristik dari Non random sampling/non probabilitas sampling adalah

  • Kesempatan atau probabilitas setiap unit atau individu populasi untuk menjadi sampel tidak sama.
  • Akan dipertanyakan keabsahannya jika menggunakan statistika inferensial
  • Jika dilakukan generalisasi maka tingkat validitas generalisasinya kurang baik.
  1. Accidental sampling
  • Teknik sampel berdasarkan kebetulan dapat dijadikan sampel jika dipandang cocok
  • Cocok untuk survei pemasaran, kepuasan pelanggan, dimana kita tidak tahu dengan jelas jumlah populasinya
  1. Quota sampling

Penentuan sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan, yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti.

  1. Purposive sampling
  • Didasarkan pada pendapat/pertimbangan pakar
  • Cocok untuk studi kasus
  1. Snowball sampling

Berangkat dari sejumlah sampel yang kemudia mereka mengajak para temannya dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar

  1. Apakah dapat menggunakan lebih dari satu metode sampling?

Dalam penelitian wajarnya menggunakan satu metode sampling, karena tiap metode sampling memiliki tujuan dan fokus yang berbeda.

  1. Bagaimana metode sampling dapat merepresentasikan subjek pada populasi penelitian?

Azwar (2010) mengungkapkan bahwa, Sampel yang merupakan bagian dari populasi haruslah memiliki ciri- ciri yang dimiliki oleh populasinya. Suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi populasinya sangat tergantung dengan karakteristik populasinya. Ananlisis penelitian didasarka pada data sampel sedangkan kesimpulan nanti yang akan diterapkan pada populasi maka sangatlah penting untuk memperoleh sampel yang representative bagi populasinya. Untuk itulah pentingnya pemahaman mengenai metode sampling agar pengambilan sampel bisa dilakukan dengan tepat.

  1. Pada penelitian apa saja metode sampling diperlukan?

Metode sampling digunakan dalam penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.

Sampling penelitian kuantitatif :

  • Sampel dalam penelitian kuantitatif dinamakan responden.
  • Bersifat sampel statistik.
  • Sampel harus mewakili populasi dengan karakteristik yang unik (representatif).
  • Keputusan mengenai responden harus dilakukan oleh peneliti untuk memaksimalkan kemampuan generalisasi penelitian. model generalisasi penelitian kuantitatif

Sampling penelitian kualitatif :

  • Populasi dalam penelitian kualitatif dinamakan situasi sosial (objek yang ingin dipahami secara mendalam).
  • Sampel dalam penelitian ini berupa partisipan, atau narasumber.
  • Sampel dalam penelitian kualitatif didasarkan atas informasi yang maksimum (bukan statistik).
  • Teknik pengambilan sampel bersifat purposive, snowball, dan grounded theory
  • Kegiatan eksplorasi melalui pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen.
  • Dilakukan saat mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design).
  • Peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap.
  • Apabila penentuan unit sampel (partisipan/informan) dianggap telah memadai (redundansi), data telah jenuh maka tidak perlu lagi menambahkan sampel sebagai informasi yang baru.
  • Hasil penelitian dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat lain), A B C D E F model generalisasi penelitian kualitatif hasil dari A dapat ditransferkan hanya ke B, C, D

 

  1. Apa akibat yang ditimbulkan apabila dalam suatu penelitian tidak menggunakan metode sampling yang tepat?

Creswell (2009) memaparkan bahwa, metode sampling adalah tekhnik pengambikan sampel. Dalam melakukan penelitian seorang peneliti haruslah menggunakan metode sampling yang tepat, karena dengan menggunakan metode sampling inilah yang membuat peneliti dapat mengambil sampel yang tepat sehingga menghasilkan kesimpulan yang tepat pula terhadap populasi yang diteliti berdasarkan karakteristik penelitiannya. Sugiyono (2013) menyatakan bahwa, ibarat orang buta yang diminta untuk menyimpulkan karakteristik dari seekor gajah. Orang buta pertama yang memegang kupingnya akan mengambil kesimpulan bahwa gajah adalah kipas. Lalu orang buta kedua yang memegang badannya mengambil kesimpulan bahwa gajah seperti tembok yang besar, dan orang buta ketiga yang memegang ekornya saja akan mengambil kesimpulan bahwa gajah itu kecil seperti seutas tali. Hal inilah yang terjadi apabila seorang peneliti tidak menggunakan metode sampling yang tepat, sehingga sampel yang digunakan pu tidak representative dan akhirnya akan menciptakan kesimpulan yang salah mengenai suatu populasi.

  1. Bagaimana cara mengambangkan metode sampling?

Proses pengambangan metode sampling dapat dilakukan jika para peneliti memiliki kemauan untuk mencoba cara-cara baru selain menggunakan metode sampling yang telah ada atau dengan mencoba menggabungkan metode sampling yang sudah ada. Tetapi cara tersebut harus didasari dengan alasan dan teori pendukung yang kuat.

  1. Bagaimanadinamika metode sampling?

Secara garis besa rmetode sampling atau cara pengambilan sampel dari populasinya dibedakan menjadi duacara, yaitu :probabilitas sampling atau random sampling dan non-probabilitas sampling atau non-random sampling. Adapun sample size, pada dasarnya peneliti hanyalah mengestimasi jumlah sampel atau replikasi yang akan digunakan, bukan menghitung secara pasti. Oleh karena itu dalam menentukansample sizeterlebihdahuluharusdiestimasikanjugahal-hal yang berkaitandengansample size (Zainuddin, 2011).

Setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota populasi tertentu untuk terpilih tidak diketahui. Pemilihan unit sampling kedalam metode ini didasarkan pada pertimbangan atau penilaian subjektif dan tidak ada penggunaan teori probabilitas.

Referensi

Azwar. S. (2010). Metode penelitian.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (2006) ProsedurPenelitian (SuatuPendekatanPraktik). Jakarta: RinekaCipta.

Creswell. J.W. (2010). Research design qualitative, quantitative, dan mixed method. California: Sage Publication.

Idrus, Muhammad. (2009). MetodePenelitianIlmuSosial: PendekatanKualitatifdanKuantitatif. Yogyakarta: PenerbitErlangga

Kuswanto, Dedy,S.Si. (2012). Statistik : untuk pemula & orang awam. Jakarta : Laskar Aksara.

Neuman, W.L. (2003). Social Research Methods (5th ed): Qualitative and Quantitative approaches. USA: Pearson Education Inc.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Zainuddin, Muhamad. (2011). Metodologi Penelitian : Kefarmasian dan Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press.

***

Pengajar: Dr. Cholichul Hadi, M.Si

Anggota Kelompok:

Shinta Dewi Puspitasari (111414153004)

Dilla Imawati (111414153005)

Aditya Vonan Mainzerino (111414153006)

Putu Kenny Rani Evadewi (111414153014)

Muhithah Ulin N (111414153015)

Cince Rohmawati (111414153017)

I Gusti Agung Komang Yulia Dewi (111414153018)

Rachmawati Syam (111414153019)

Yanrisca Sany Rahmana (111414153026)

Andhini Ayuningtyas (111414153027)

Nicky Yudha Ananda (111414153031)

Izzah Ramadhani Astisya (111414153035)

Leave a comment